Semarang, siskom.undip.ac.id – Mahasiswa Program Studi Sistem Fakultas Teknik telah menunjukkan prestasi membanggakan dengan Mendapat Medali Emas (Juara 1) bidang Karsa Cipta Mahasiswa dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas XXVI) di Lombok NTB. Muhammad Yusuf Efendi, Dwi Intan Afidah, Budi Setyawan, dan Arie Rahmadi di bawah bimbingan Ibu Ike Pertiwi, ST, MT dan Ibu Dr. Oky Nurhayati menciptakan aplikasi terkait reproduksi wanita yang diberi nama cervicantor.
Cervicantor (cervic cancer detector) merupakan sebuah alat deteksi penyakit kanker. ”Aplikasi ini bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan maupun tingkatan stadium dari kanker serviks. Kanker serviks salah satu penyakit ganas yang banyak menyerang kaum hawa,” tutur Muhammad Yusuf Efendi seperti dikutip dari berita edukasi di harian Suara Merdeka (16/11/2013).
Gejala kanker ganas ini sering tidak dirasakan penderita pada stadium awal. Pasien baru menyadari gangguan ketika memasuki stadium akhir. Akibatnya, bila kondisi kronis, penyembuhan sulit dan memakan biaya besar. Kendati demikian, kekhawatiran kaum perempuan terjangkit penyakit lantaran human papiloma virus (HPV) ini bisa teratasi.
Budi Setyawan mengatakan, cara kerja alat ini ditopang fungsi kamera sebagai pengganti lensa okuler mikroskop. Pasien terlebih dulu diambil jaringan mukosa pada serviks yang biasa dilakukan bidan maupun dokter umum.
”Jaringan mukosa kemudian diletakkan ke dalam mikroskop. Dalam melihat objek digunakan kamera menggantikan lensa okuler mikroskop. Kamera berfungsi untuk mengambil gambar jaringan mukosa dan mengirimkan ke komputer melalui sambungan antarjaringan.”
Tahap berikutnya, operator tinggal membuka hasil pemindaian sederhana melalui komputer. Dia dengan mudah membuka aplikasi cervicantor sekaligus menyertakan gambar hasil dari mikroskop. Komputer kemudian bekerja melakukan analisis. Termasuk memberikan klasifikasi dari jaringan mukosa.
Tak sampailima menit bisa dikenali sel yang diambil normal atau terserang keganasan. Yang menggembirakan, melalui deteksi semacam ini mudah diketahui penderita mengidap kanker stadium berapa.
Arsip: http://eprints.undip.ac.id/40465/1/mhswa.jpg
Berita Terkait: