
Semarang, tekkom.ft.undip.ac.id – Abdul Rozzaq, mahasiswa Angkatan 2021 Teknik Komputer menjadi delegasi Universitas Diponegoro (Undip) dalam program International Youth Leader Chapter Kingdom of Saudi Arabia ke-38. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 2 – 12 Maret 2022, bertempat di 3 kota yaitu, Jeddah, Madinah, dan Mekah. Acara diselenggarakan oleh CV. International Youth Leader yang bekerja sama dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan mendapat dukungan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

International Youth Leader (IYL) adalah sebuah platform pelatihan dan pendidikan kepemimpinan untuk pemuda Indonesia yang bergerak di bidang Student Exchange, Leadership Camp, Halal Tour and Travel. Program International Youth Leader Chapter Kingdom of Saudi Arabia ke-38 difokuskan untuk melatih pemimpin muda agar siap bersaing di kancah internasional.
Motivasi Rozzaq mengikuti program ini adalah mendapat banyak relasi yang berkualitas, baik dari dalam maupun luar negeri. Rozzaq menyatakan bahwa dari mengikuti program ini ia sudah mendapat banyak relasi dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa lainnya dari luar negeri. “Mumpung masih muda cobain semuanya, cari pengalaman dan temen yang banyak. Kita tidak tahu rezeki kita datang darimana, melalui apa, dan melalui siapa”. Begitulah pesan sang ayah yang membuat Rozzaq semakin antusias mengikuti program ini.
Melalui program ini, Rozzaq berkesempatan untuk mempresentasikan aplikasi rancangannya yang diberi nama “Tawassuth App” di depan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Aplikasi ini selain menyediakan fitur kitab, juga menyediakan fitur tanya jawab dengan ustadzh dalam 4 mazhab. Menurut Rozzaq fitur – fitur yang ia rancang diharapkan dapat mengatasi Khilafiyah Problem yang kerap terjadi di masyarakat. Khilafiyah Problem adalah perdebatan dan perselisihan yang timbul di masyarakat akibat adanya perbedaan mazhab atau perbedaan pendapat dalam hal syariat agama.
“Diharapkan Agama Islam dapat lebih tenang dan rukun, masyarakat dapat terbuka pemikirannya sehingga mereka dapat menerima perbedaan dan tidak ada lagi perselisihan tentang masalah khilafiyah tadi di masyarakat, serta pengetahuan agama dalam masyarakat akan meningkat, khususnya syariat dalam 4 mazhab yang berbeda”, ungkap Rozzaq.
Rozzaq merasa sangat beruntung atas kesempatan yang ia dapatkan dari mengikuti program ini. Selain mendapat pelatihan kepemimpinan yang mengajarkannya tentang public speaking, kedisiplinan, bagaimana menempatkan sikap dan sifat pada waktu, tempat, dan lingkungan yang tepat, tetapi Rozzaq juga berkesempatan menunaikan ibadah umroh dan mengunjungi beberapa tempat lainnya.
Rozzaq pun menyampaikan pesannya untuk teman – teman mahasiswa lain, bahwa perasaan tidak percaya diri dan overthinking adalah hal yang wajar dialami bagi semua orang. Ia menyatakan bahwa adakalanya ia juga merasakannya saat melihat pencapaian orang lain. Namun, ia berpesan “.. hidup ini bukanlah suatu kompetisi. Kita tidak bisa membandingkan pencapaian diri kita dengan orang lain. Karena standar kesuksesan seseorang berbeda beda, tidak akan ada ujungnya jika terus membanding-bandingkannya. Kita lebih baik fokus mengembangkan diri kita masing-masing serta bersyukur dan memaksimalkan apa yang sudah kita punya.”