[PRESTASI MAHASISWA] Partisipasi Samuel Miduk Anugrah Pasaribu Mengembangkan Alat Belajar untuk Siswa Tuli, Raih Emas di Tanoto Student Research Award (TSRA) 2022

Semarang, tekkom.ft.undip.ac.id – Tanoto Student Research Award (TSRA) merupakan kompetisi inovasi mahasiswa yang menawarkan solusi nyata bagi masyarakat pada kondisi dunia saat ini. Kompetisi ini merupakan kegiatan kolaborasi dari lima perguruan tinggi pilihan Tanoto Foundation. Universitas Diponegoro menjadi salah satu dari lima perguruan tinggi lainnya yaitu, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Brawijaya. Konsep TSRA pada tahun 2022 mengharuskan mahasiswa membentuk tim yang anggotanya berasal dari tiap perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation tersebut.

Sumber Foto: detik.com “Alat Belajar untuk Siswa Tuli Antar Mahasiswa 5 PTN Raih Emas di Tanoto Award”

Samuel Miduk Anugrah Pasaribu, mahasiswa angkatan 2020 Teknik Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro membentuk tim kolaborasi bersama empat anggota lainnya: Andi Alifsyah Dyasham (Universitas Brawijaya), Patricia Quina Gita Naviri (Universitas Indonesia), Dina Ferdinasari dan Gilang Ramadhan (Institut Teknologi Bandung). Samuel dan tim menciptakan inovasi untuk membantu siswa tuli khususnya untuk jenjang pendidikan sekolah dasar, bertajuk TERANA (Teman Indra Indonesia): Paket Media Pembelajaran Siswa Tuli berbasis Website.

Sumber Foto: detik.com “Alat Belajar untuk Siswa Tuli Antar Mahasiswa 5 PTN Raih Emas di Tanoto Award”

TERANA menawarkan paket pembelajaran yang dapat diakses melalui website dilengkapi dengan flashcard dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Website TERANA dapat menjadi pendamping bagi para siswa tuli berlatih berbicara dengan fitur pengenalan suara (voice recognition) yang akan menilai apakah pengucapan kata-kata dari LKS sudah sesuai. Alat belajar selain LKS adalah flashcard, kartu dengan fitur yang akan menampilkan video pembelajaran di website TERANA apabila di-scan.

Tim TERANA menemukan bahwa beberapa daerah masih kekurangan fasilitator untuk siswa tuli. Hal tersebut yang menjadi awal dari terciptanya inovasi TERANA dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital. Tim TERANA membuat aplikasi ini dengan harapan dapat memfasilitasi siswa tuli di sekolah dasar dalam meningkatkan akses mereka terhadap pendidikan dan membantu meraih kesetaraan pendidikan dengan siswa lainnya.

Samuel membagikan proses perancangan TERANA dilakukan secara daring dan membutuhkan koordinasi yang baik. “Kesulitan dalam koordinasi menjadi tantangan bagi kami karena perbedaan wilayah dan jarak yang sangat jauh”, ujarnya. Tim terbagi dengan dua tugas utama. Tim yang menyusun kurikulum dan mendesain flashcard serta LKS dikerjakan oleh anggota tim dari UI, ITB, dan IPB. Sedangkan Samuel bersama anggota tim dari UB yang mempunyai bidang pendidikan yang sama, bertugas merancang kebutuhan teknologinya. Setiap pekan akan dilakukan evaluasi mengenai progres dari setiap anggota sampai tahap finalisasi.

Sumber Foto: YouTube Institut Teknologi Bandung “Closing Ceremony : Design Camp TSRA (Tanoto Student Research Award)”

Rangakaian acara dari TSRA telah dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 2022, dimana proses pelaksanaannya secara daring, dan ditutup dengan Closing Ceremony yang diselenggarakan pada tanggal 3-6 November 2022 lalu di Kampus Institut Teknologi Bandung Ganesa, Bandung. Tim TERANA berhasil meraih medali emas dengan perolehan nilai sebesar 85,8.

Samuel juga membagikan kesannya setelah mengikuti rangkaian acara kompetisi ini, ia senang sekaligus bersyukur dapat kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dan pengalaman baru serta menjalin relasi yang lebih luas. “Jangan pernah lelah untuk mengasah kreativitas dan mencoba hal baru karena kemapuan manusia itu tanpa batas”, pesannya untuk teman-teman mahasiswa.

Baca juga:

Alat Belajar untuk Siswa Tuli Antar Mahasiswa 5 PTN Raih Emas di Tanoto Award (detik.com)